Jangkrik
jantan mampu bersuara yang sering disebut ngerik. Suara ini terjadi akibat
gesekan sayap depannya. Pada sayap depan terdapat alat stridulasi yang terletak
di bagian vena cubitus. Vena cubitus memiliki paku-paku dawai yang tersusun
seperti gigi-gigi pada sisir. Jika penggaruk digerakkan, sayap akan maju mundur
pada permukaan paku-paku dawai dan keluarlah suara. Pada saat sayap istirahat
maka sayap depan terlipat sedemikian rupa, sehingga pinggiran sayap dekat
pangkal sayap kiri menutupi paku-paku dawai yang terdapat pada sayap kanan.
Ketika jangrik bernyanyi kedua sayap depan membuka dan menutup sedikit secara
berulang-ulang, dan suara yang dihasilkan diperkuat oleh vibrasi bagian membran
sayap yang ada didekapnya. (Farry Paimin B dan Pudjstutu ,1999: 9)
Getaran suara
yang berbunyi sebagai “suara ngerik” adalah khas untuk setiap jenis. Jenis yang
berbeda akan mengeluarkan tipe suara yang berbeda.kekhasan suara ini merupakan
ciri bagimasing-masing jenis dan untuk memudahkan menemukan pasangan. Suara ini
diperdengarkan ketika jangkrik akan kawin atau untuk menghindari jenis lain.
Selain itu kekhasan suara berguna untuk mengenali daerah keleluasaan bagi
serangga jantan. (Farry Paimin B dan Pudjstutu ,1999: 9).
Bentuk gelombang suara jangkrik yaitu:
Sumber: http://eprints.uny.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar